Trip to Europa: Albania, Negara Muslim di Eropa

Yeay kembali lagi ke tulisan Trip to Europa series!
Judulnya kayak saya pergi ke Albania aja yah -_-
Padahal maksudnya saya ketemu keluarga Albania di Jerman, tapi supaya menarik aja sih
jadi judulnya gitu hehehe. Tapi emang judul sama inti ceritanya ga nyambung kok saya akui.
Nah tapi ini ada sepenggal ceritanya, selamat menikmatiiii :')

Namanya Khadijah, nama yang bukan nama Eropa banget ya? Iya, memang ibu dari Khadijah ini adalah seorang Indonesia, sedangkan ayahnya adalah seorang Albania. Albania adalah salah satu negara di bagian tenggara benua Eropa. Dari ayah Khadijah, Om Abdullah, inilah saya baru mengetahui, ternyata di Eropa ada juga negara yang mayoritasnya Islam. Tidak percaya, saya pun googling dan menemukan fakta dari wikipedia, 58.79% penduduk Albania adalah muslim. Kata Tante Aisyah, istri Om Abdullah, kalau mau suami bule yang muslim, cari aja orang Albania :P

Keluarga Om Abdullah ini tinggal di Dortmund, beliau sendiri adalah imam masjid Dortmund. Saya dikenalkan ke mereka oleh Tante Sal, teman papa. Pada suatu hari saya dan papa saya dijamu makan di sebuah restoran Albania. Saat sebelumnya saya ke sana, kami pernah dijamu makan di restoran Maroko, katanya tiap menjamu harus coba makanan yang berbeda hihihi.

Suhu di luar entah 2 atau 8 derajat Celcius saya lupa,
Khadijah dan kakaknya, Asiah, pun mengenakan jaket tebal berbulu-bulu :3
Kami pun siap berangkat ke Aida Eiscafe. 

Asiah dan Khadijah

Lha ini adalah foto Tante Aisyah dan Om Abdullah, sayang sekali ga keliatan mukanya yah.
Mereka memesankan kita menu andalan dari restoran ini, entah namanya apa saja saya lupa,
tapi tenang, gambarnya ada kok di bawah ini, tingtingting :3

Ini cabe, mayonais, dan saus tomat (ga penting :p)

Nah! Ini dia minuman khasnya, yang warna hitam, ini adalah sari buah, tapi saya lupa buah apa.
Rasanya manis, enak sih, dan sehat juga (mungkin). Kalo kalian liat di belakangnya ada seperti selai strawberry, salah, itu adalah sambel yang dibawa Tante Sal, walaupun sudah lama tinggal di Jerman tapi kenapa lidah Indonesianya masih ada aja yah :')

Bentuknya seperti burger, tapi besar banget, dalemnya ada dagingnya.
Tapi sambel dan cabenya ga pedes, untung ada sambelnya Tante Sal :')

Ini adalah dessert-nya, semacem kue dilapisin gula, mirip kue apa gitu kalo di Indonesia,
rasanya familiar soalnya.
Ini kue enek tapi kalo lama-lama dimakan, nah makanya sebagai penyeimbangnya, harus diminum pake kopi pahit khas Albania.

Ini dia kopi khas Albania, ciri khasnya adalah bentuk teko kecil dengan ukiran dan ada peganannya itu lho. Uniknya lagi, tutup cangkirnya ada lambang bulan-bintang gitu. Cara minumnya adalah: tuang kopi dari teko kecil itu ke dalam cangkir (cangkirnya di balik teko ga keliatan), tuang dari ketinggian yang tinggi (saya lupa filosofinya apa). 

Beressss! Pulang deh kita, sebelumnya foto-foto dulu di depan Aida Eiscafe.

Sepulang makan-makan, shalat magrib berjamaah di rumah.

Ini pemandangan saat mau pulang setelah shalat magrib :')
Semoga suatu saat saya bisa pergi ngeliat Albania :')
Amin.
Bye!

2 comments:

  1. Salam kenal mba.. Saya Dewi menikah dengan muslim Albania. Alhamdulillah kami sudah 4 tahun menikah dan sekarang tinggal di Tirana ibukota Albania. Seneng banget kalau ada saudara setanah air mau kesini...

    ReplyDelete