Blush Blush Blush

Blush on selalu jadi penyelamatku kalo mukaku lagi pucet. Setelah pake, voila! muka kita langsung blushed berseri. Aku koleksi beberapa blush on dalam beberapa warna, yaitu nuansa pink, oranye, dan coklat. Pakainya tergantung mood :3

L'occitane, Winter and Skin.

Hai semuanya! Desember ini di Perancis sudah mulai memasuki musim dingin, suhu di kotaku sekarang sudah mencapai -2 derajat Celcius! Brrrr. Di suhu serendah itu pun aku jadi mulai mengalami beberapa permasalahan kulit yang sering terjadi di musim dingin: kulit kering dan in-grown hair.

L'occitane

Disneyland Paris

Sleeping Beauty's Castle
13 Desember lalu bagian internasional universitasku ngadain acara jalan-jalan ke Disneyland! Langsung excited banget dan tambah semangat pas tau harga tiketnya lebih murah. Dengan 60€ kita udah dapat tiket Disneyland untuk masuk dua parks (Disneyland Park dan Walt Disney Studios), plus transportasi PP Tours-Disneyland dengan bus. Padahal normalnya untuk masuk dua parks paling murah itu 70€, belum ongkos ke sananya minimal 40€ PP naik TGV atau Intercites. Jadi...ga usah mikir lagi, langsung ikutan deh! :3

French Pharmacy Haul


Pasti udah pada tau kan, Perancis terkenal dengan produk perawatan kulitnya? Biasanya yang kita tau cuma produk high-end-nya yang mahal-mahal banget. Sekarang ini aku mau nge-review produk perawatan kulit asal Perancis yang di negara asalnya dengan mudah dan murah bisa kita dapat di apotek! Bahkan apotek pun bisa jadi tempat belanja yang asik di Perancis :')

Château de Chenonceau


Belum ke Prancis kalo belum ngunjungin château (istana)! Kebetulan aku tinggal di kota kecil yang indah (cieee) di mana banyak banget istana di sekitar kotaku, salah satunya Château de Chenonceau ini. Mungkin istana yang satu ini ga terlalu familiar namanya, aku juga tau istana ini dari gambar di brosur-brosur pariwisata kotaku. Penasaran kan di gambarnya bagus banget gitu, terus istananya di atas Loire River, salah satu situs yang terdaftar di UNESCO World Heritage. Dan ternyata...voila!

My Skin Care Routine


Bukan, ini bukan artikel skin care review...
Ini cuma postingan aku yang putus asa ngehadapin jerawat for almost 10 years!
Waktu SMP aku kira nanti di umurku yang 20-an aku akan terbebas dari masalah jerawat, karena katanya jerawat cuma ada di masa puber. Tapi ternyata aku salah, banyak juga orang yang masih berjerawat di saat memasuki usia 30. Akibatnya, orang yang berjerawat saat mereka sudah 'dewasa' pun bingung skin care, harus pakai yang untuk kulit berjerawat atau anti aging.
Selama 10 tahun kemarin aku sempat coba berbagai macam skin care. Dari yang dijual bebas di supermarket sampai yang hanya bisa didapat dari dokter. Dari yang harganya puluhan ribu sampai jutaan rupiah. Hasilnya? Ada yang berhasil, khususnya perawatan dari dokter, tapi aku ga bisa terus bergantung sama perawatan yang mahal banget itu kan? Terakhir di Indonesia aku pakai rangkaian perawatan dari klinik Miracle di Malang, yap hasilnya kulitku mulus dan cerah alami. Namun setelah lulus kuliah, aku kembali ke Bogor dan ga mungkin kalo harus bela-belain beli krimnya ke Malang atau ke Jakarta. Jadi aku memutuskan untuk melepas ketergantunganku pada Miracle, dan mencoba produk yang dijual di pasaran.
Setelah browsing, aku kemakan juga sama review beberapa produk di atas, Clarisonic, SK II, dan Bioderma. Sayangnya setelah beberapa bulan aku pakai produk tersebut, belum ada hasil yang memuaskan. Tapi at least jidatku ada kemajuan, jadi ga jerawatan dan teksturnya halus. Semoga setelah ini menyusul pipiku dan seluruh muka jadi mulus. Aku pasti akan share cerita keberhasilanku lepas dari ketergantungan skin care dokter.
Wish me luck! :')

Trip to Paris: PAUL (Cafe Hunting 3)

Yap, di Jakarta memang ada salah satu cabang cafe ini, tepatnya di Galeries Lafayette, Pacific Place.
Tapi saya tetap penasaran juga sama PAUL aslinya di Perancis. Dan...inilah liputan PAUL di Perancis dari Aya hehehe.

PAUL
Charles de Gaulle Aéroport
or anywhere banyak banget deh di mana-mana
Yang kalian harus tau adalah...ternyata di Perancis PAUL ga semewah di Jakarta! Bahkan sesampainya saya di bandara di Paris, udah ada aja PAUL dalam bentuk kios kecil gitu.
PAUL yang di kios kecil itu cuma jual kue-kuenya dan minuman, jadi saya beli macarons dan chocolat chaud.


Yang ini adalah PAUL dalam bentuk restoran di Tours, tempat tinggal saya. Di PAUL ini baru deh kita bisa duduk, dan pesan makanan berat.

French Breakfast

23 September 2014
Hari kedua di Perancis, sarapan di Cafe Leffe, Tours.
Menu sarapannya cuma ada dua, croissant dan waffle.

Croissant dan secangkir capuccino.

Speculoos waffle dan chocolat viennois (susu coklat dengan whip cream)

Trip to Paris: Ladurée (Cafe Hunting 2)

Ladurée
75 Avenue des Champs-Élysées, 75008 Paris
Yap! Cafe kedua adalah Ladurée. Walaupun cafe ini belum ada di Indonesia, tapi macaronsnya udah terkenal aja di Indonesia. Sampai banyak online shop yang jual hand carried macaronsnya dari Singapore. Sebelumnya saya sudah pernah mampir ke Ladurée yang di Tokyo, Jepang, tapi cuma take away. Jadilah sesampainya di sini saya memutuskan untuk coba ke Ladurée 'beneran' hehehe.
PS: Pardon my self posing in front of the cafe >.<

Sayang banget di sini tempatnya remang-remang bikin gelap difoto pake kamera hp...
Padahal interiornya bagus juga :(


Macarons yang melegenda. Kyaaaa!


Kue-kue cantik (lagi).
Kalo penasaran mengenai harga, sepotong kue kalau dikurskan sekitar 100rbuan.


Etalase kue yang juga remang-remang.


Pesanan kami. Kue yang namanya saya lupa, seperti macarons besar dan ada isinya, tiga buah macarons, es krim, dan es teh. Dan ini adalah es teh termahal dalam hidup saya :')
Karena pas ke sini sore-sore abis capek jalan di Champ Elysées, jadi pengen minuman yang seger-seger aja, terus ya pesen es teh ini deh. Ga worth it banger deh ini es teh wkwk. 

Kesimpulan: tanpa lihat harganya, makanannya enak, tempatnya bagus. Tapi setelah lihat harganya, mahal ._. Menurut saya Ladurée ini lebih kayak cafe yang wajib dicoba cuma untuk pernah-pernahan aja, yang 'gue udah pernah ke sini loh', bukan cafe yang enak banget dan bikin kita balik lagi. 

Selesai. Dadah!
See you on the next post :3

Trip to Paris: ANGELINA (Cafe Hunting 1)

Hai semuanya!
Lama saya tidak menulis blog, karena beberapa bulan terakhir waktu saya habis untuk menulis skripsi, dan dilanjutkan dengan persiapan saya S2 ke Perancis. Nah, tibalah saya di Perancis September lalu. Sebelum masuk kuliah saya sempatkan dulu main ke Paris dan yang pasti adalah mecoba-coba makanannya! Ini adalah tulisan mengenai cafe hunting saya di Paris bagian pertama
Enjoy! :)

ANGELINA
Salon de Thé – Pâtissier – Restaurant
226 rue de Rivoli, 75001 Paris
Cafe ini terletak di rue de Rivoli, salah satu jalan terkenal di Paris. Sebelumnya saya sudah merencanakan 'pokoknya harus coba ANGELINA'. Cuma tau alamatnya, tapi ga tau kalo ternyata letaknya dekat dengan Louvre, itu tuh bangunan terkenal yang bentuknya piramid. Jadi pas jalan-jalan sekitar Louvre, saya lihat nama jalannya rue de Rivoli? Berarti ANGELINA di dekat sini dong? Eh taunya bener :)

Karena akhir-akhir ini di Indonesia juga lagi suka berburu cafe cantik, sebelum ke Perancis saya browsing deh cafe-cafe cantik di sana hehehe, dan salah satunya adalah ANGELINA ini.
Saya lihat di website-nya lokasinya ada banyak, tapi yang paling atas ditulis adalah yang di rue de Rivoli, jadi saya datang ke situ aja berharap itu adalah pusatnya.
NB: ternyata bener, besoknya waktu lagi capek di Versailles dan cari tempat duduk, ada ANGELINA dan kami pergi ke sana, ANGELINA di Versailles kecil banget, cuma untuk kue take away gitu :'


Pertama kali masuk kita ditanyain mau makan di tempat atau take away. Dan karena makan di tempat, kami disuruh langsung duduk dan pesan makanan lewat buku menu. Kecewa karena jadi ga liat kue yang dipasang di etalase, saya pun balik ke depan dan ikut ngantri dengan orang yang beli take away hehehe. Tujuannya cuma pengen liat kue-kue cantik berjajaran aja :P
Dan ini dia pemirsa...kue cantik yang di Jakarta juga lagi ngetrend...
Harganya per kue sekitar 100rb rupiah :')


Interior di dalam cafe. Dari gambarnya, cafe ini sejak 1903 bentuknya udah kayak gini loh.


Yang saya heran, di sini yang ke cafe cantik gini kok malah orang tua dan bapak-bapak yah.
Kalo ANGELINA ada di Jakarta pasti isinya anak-anak muda dan ibu-ibu gaul.

Karena bingung mau makan apa, jadilah saya cuma pesen kue yang direkomendasikan sama mbak-mbaknya. Entah namanya apa lupa, yang pasti ini terbuat dari macarons yang diisi dengan buah-buahan dan krim. Hmm don't ask me if it's good or not! For me there is no such thing like a bad-taste-food, for me every food is delish! Lol. Oh iya, saya juga memesan secangkir chocolat chaud atau hot chocolate. ANGELINA dan PAUL terkenal dengan chocolat chaud-nya. Saya penasaran seberapa enaknya sih sampai segitunya melegenda? Dan setelah disajikan...itu bukan secangkir, tapi seteko hehehe, kita juga dikasih secangkir whip cream, mungkin supaya ga enek coklatnya. Rasanya? Ternyata....beneran enak banget...itu beneran hot chocolate alias coklat panas, bukan susu coklat panas, itu beneran kayak coklat batangan yang dilelehin! :')

Sekian postingan tentang ANGELINA. Buat yang pengen ke sini tapi Paris kejauhan, bisa kok dateng ke cabangnya yang di Singapore, ternyata ada juga di sana. Alamatnya klik aja link ini
Merci!

Public Transportation Tips in Bangkok

Perbedaan bahasa bahkan tulisan kerap membuat orang berpikir dua kali untuk mengunjungi negara-negara berbahasa non-Inggris dan bertulisan non-latin. Inti dari ketakutan tersebut cuma satu, "kalau nyasar nanya ke mana?" Kecuali kalau mereka menggunakan travel agent. Tak terkecuali Thailand yang juga memiliki aksaranya sendiri. Jadi di postingan kali ini saya akan fokus membahas how to get around Bangkok secara murah, nekat, tapi bebas nyasar. Here the tips!

Ask the educated one
Yap, amannya tanya pelajar atau mbak-mbak pekerja kantor, di negara ini banyak kok pelajar yang 'berkeliaran', terutama pada sore hari ketika jam pulang sekolah, dan mereka siap kita teror dengan pertanyaan >:) Alasan mengapa kita harus bertanya kepada educated one adalah alasan keamanan, penghindaran dari para pelaku usaha yang mencari kesempatan, dan yang paling penting... yang mengerti bahasa Inggris kan ya orang yang terpelajar tadi. Bertanya kepada mereka insya Allah kemungkinan kena penipuan lebih rendah, dan mereka juga tidak mencari prospek karena anda turis. Hindari bertanya kepada pedagang atau kepada supir tuk tuk, sekali anda terlihat tidak menguasai tempat, bisa-bisa anda dibawa pulang dengan ongkos yang jauh dari seharusnya. Sedangkan bertanya kepada ibu-ibu di pasar, well... mereka memang baik tapi kalau ada miskomunikasi kan bisa-bisa kita kebawa nyasar sampe mana-mana.

Bring the name of the place you want to visit, written in Thai
Cara paling simpel dan last choice banget deh ini. Saat di sekitar anda tidak ada orang yang berbahasa Inggris, saat tidak ada orang yang dapat berbahasa tarzan beserta kode-kode lainnya. Kertas bertuliskan aksara Thai ini ibarat jimat, tunjukan ke orang Thai, dan jika mereka tau tempat yang anda tuju, mereka akan menunjukan jalannya. Kertas ini juga berfungsi untuk menunjukan tempat yang akan anda tuju ke supir taksi, sehingga tidak perlu lagi deh bahasa tarzan atau bahasa Inggris patah-patah maksa supaya mereka mengerti maksud kita.

Understand the map
Penting banget, ini juga cara mengetahui arah tanpa harus bertanya ke orang. Jika kita pandai membaca peta mudah deh. Terlebih jika kita menggunakan peta digital di ponsel, cukup mengandalkan navigasi dari peta digital tersebut dan voila! sampailah kita ke tempat tujuan, tapi ya harus nyambung internet. Menurut saya, berlangganan internet di luar negeri itu penting, walaupun mahal banget, tapi kan buat jaga-jaga. Apalagi kalo kita pergi sendiri atau dengan teman yang sama-sama belum menguasai tempat tersebut.

Don't use tuk tuk!
Pengalaman pribadi, jangan naik tuk tuk untuk transportasi sehari-hari, mahal. Tuk tuk layak untuk dicoba sebagai pengalaman saja, kalau sudah pernah naik, ya sudah, setelahnya gunakan transportasi biasa saja. Ibaratnya di Indonesia ya naik delman, cuma untuk wisata aja. Mending pakai bis atau taksi biasa.

Bus, bus, bus, and bus. 
Mau murah? Naik bis saja. Tahun 2011 dulu sih tarif bis dalam kota sekali jalan hanya 8 baht atau sekitar Rp2400. Tips saya untuk naik bis adalah, tentukan tujuan anda terlebih dahulu. Misalnya ingin ke Chatucak. Nah sebelum anda berangkat anda harus sudah mencari tahu dulu bis nomor berapa yang harus anda gunakan, dan di mana letak haltenya. Dengan begitu, anda tidak akan bingung sesaat sebelum naik bis. Namun taksi di Bangkok juga lumayan murah kok, terlebih jika jalanan lancar, jadi tidak menutup kemungkinan taksi dijadikan sebagai alternatif transportasi anda di Bangkok.