Trip to Marrakech: Shopping Guide


Sebelum pergi ke Marrakech, yang aku bayangkan adalah souq (pasar) yang penuh dengan barang-barang unik dengan harga miring, karena sebelumnya aku sudah browsing mengenai Souk El Bahja. Sesampainya di sana, keadaan pasarnya persis seperti yang kubayangkan, pasar penuh dengan rempah warna-warni, permadani yang digantung, dan pernak-pernik unik lainnya. Sayangnya, ada satu (dan lain) hal yang mengecewakan: orang-orang dan harganya.

First if all, I hate to stereotype something, tapi orang-orang sana itu, or at least pedagangnya...suka maksa :( Ga bisa deh yang namanya cuma liat-liat, mereka bakal maksa beli (pedagang-pedagang di Tanah Abang sih jauuuh lebih sabar kita boleh nanya-nanya dulu). Belum lagi situasi pasarnya yang ramai kendaraan lalu lalang. I mean, ini pasar loh, banyak orang belanja, kenapa mereka yang naik kendaraan bermotor pada ngebut sih. Pertamanya sih kaget dan sempat hampir ketabrak motor, tapi lama-lama jadi biasa. Kalau masalah harga...yap, belanja di sana ga semurah yang kita bayangkan :) mungkin aslinya murah tapi mereka selalu me-mark up harga mentang-mentang kami turis. Hmm...kedengarannya berat yah mau belanja aja di Marrakech? Tapi ngga juga kok. Sedikit-sedikit aku mempelajari trik untuk belanja di Marrakech. Ini dia tipsku untuk berbelanja di Marrakech! :D

Don't take any photo unless you want to pay a thank-you. Satu lagi yang aku bayangkan mengenai pasar di Marrakech adalah: tempat yang eksotis untuk hunting foto! But then I was wrong :( Setiap aku ketauan menjepret foto, mereka meneriakiku dengan "Pay a thank -you!" atau ucapan sejenis meminta bayaran sebagai tanda terima kasih aku telah mengambil foto dagangan mereka. Solusinya? Masuk ke salah satu toko yang menarik untuk kamu ambil fotonya, beli sesuatu di toko tersebut. Pedagang di sana selalu senang jika kamu membeli sesuatu, sehingga mengambil foto dagangan mereka pun boleh-boleh saja. Masih tidak mau membeli sesuatu? Cara jeleknya sih...jepret foto diam-diam, jika mereka meneriaki untuk membayar, pura-pura tidak mendengar atau tidak mengerti :P

Tawar barang yang akan kamu beli, karena harga awal yang ditawarkan mereka kadang ga reasonable. Mereka kira semua turis itu kaya, padahal kita turis Indonesia...lol. Ada cerita, saat di sana aku lupa bawa sikat gigi, alhasil harus beli sikat gigi di sana kan. Jadilah aku mampir ke suatu toko yang kalo di Indo bentuknya lebih mirip warung, terus aku nanya ke mbak-mbak penjaga tokonya, "Mbak  ada sikat gigi?" Diapun ngasih aku sikat gigi Oral B sederhana, bukan yang bagus gimana gitu, pas aku tanya harganya, coba tebak berapa? 70 MAD!!! Atau kalo berdasarkan Google Finance hari ini adalah 96,462 IDR. Di Indo udah dapet sikat gigi kayak apa yah dengan harga hampir 100 ribu? :')
Lama-lama kesel sih segitu ga masuk akalnya harga yang ditawarkan mereka. Sampai kadang suka malas liat toko-tokonya padahal awalnya semangat banget untuk jalan-jalan di pasar setempat. Solusinya? Aku sih termasuk yang rajin survei harga untuk membandingkan harga pasaran untuk sebuah dompet misalnya, anaknya ga mau rugi banget wkwk. Misalkan udah ketemu toko yang paling murah, tawar lagi. Untuk kalian yang malas tawar-menawar ataupun survei harga barang ke beberapa toko, ambil aja penawaran buy 3 get 1 atau sejenisnya. Mereka banyak menulis deal tersebut di toko mereka pada barang tertentu, dan menurutku harganya udah reasonable juga. Barang yang harganya sudah fixed price juga banyak, seperti tajine (wadah tanah liat) warna-warni seharga 10 MAD di alun-alun Jemaa El-Fnaa.

Ignore semua pedagang yang ngajak kamu ngobrol. Sering kali niatnya cuma pengen liat, tapi pedagangnya langsung ngasih tau harga, setelah kita bilang 'engga' dia bakal bilang, "mau harga berapa?" padahal ga ada niatan mau beli. Segitu cuma nengok untuk ngeliat barang apa yang ada di toko tersebut loh, bukan liat-liat yang masuk ke toko, hmm. Solusinya sih ya ga usah dipedulikan. Aku pernah awal-awalnya aku jawab baik-baik, mereka malah tambah ngajak ngobrol yang lead ke nyuruh beli dagangannya. Lalu aku lanjut jalan dan masih aja pedagangnya nawarin barangnya sampai manggil-manggil.

Sounds tough? Yes, but look at what I got in the Souk El Bahja (on the picture)! Such a pretty things, right? I got them after a very long bargain and deal. Lol no, it's not that complicated though. See that I've been through those annoying experience. But once more, I hate to stereotype something, in fact not all of them was annoying, I met some kind people too ;) Any question about Marrakech trip, feel free to leave me a comment! <3

0 comments:

Post a Comment